Kamis, 22 Desember 2011

SINAR RONTGEN


PERAN IPA dan TEKNOLOGI DALAM MEMENUHI KEMAJUAN HIDUP MANUSIA
DALAM BIDANG KEDOKTERAN
(SINAR RONTGEN)

sinar rontgen di temukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun 1895. Sinar tersebut dinamakan sinar X karena waktu itu jenis sinar tersebut belum diketahui. Baru setelah pengetahuan mengenai radiofisika semakin maju, diketahuilah bahwa sinar tersebut tergolong ke dalam spektrum elektro magnetis. Pada waktu itu pemakaian sinar X di bidang kedokteran masih sangat sederhana baik di bidang diagnostik maupun di bidang terapi.
Pada masa itu untuk disiplin ilmu ini digunakan istilah Rontgenologi, sekitar pertengahan abad ini teknologi radiologi makin dikembangkan dan dipermodern. Berbagai teknik pemeriksaan pasien ditemukan; sebagian dengan menggunakan bahan kontraks, baik yang bersifat intervensional maupun yang bukan. Di samping itu energi lain yang bukan sinar X turut memperkuat barisan radiologi seperti nucler energy misalnya; pada masa ini mulai dipakai istilah Radiologi. Masa sekarang adalah masa canggih; di samping pemakaian alat konvensional juga digunakan alat canggih seperti DSA (DIGITAL SUBSTRACTION ANGIOGRAPHY) teknik arterial puncture adalah sama yaitu percutaneous arterial catheterization menurut Seldinger. Alat semuanya dijalankan secara computerized. Dilakukan tahapan acquisition dan processing dan nanti di ikuti dengan display. Dengan cara ini dapat dipilih momen opname yang diinginkan suatu region of interest dapat di gambarkan dan di amati lebih teliti. Sebagai contoh kaliber dari arteri dapat di ukur dan angka dapat langsung dibaca.
Sistem recording dilakukan dengan cara:
-komputer memori
-dipindahkan ke film khusus
-vidio recorder
-cinema film
-atau conventional film chager.
CT scan dan MRI.((MAGNETIC RESONANCE IMAGING) ini benar-benar baru. Publikasi mengenai M.R.I path human brain untuk pertama kali diterbitkan pada tahun 1978 pemakaian pada penderita mulai sekitar tahun 1980. Dengan MRI dapat dilakukan berbagai pemeriksaan dengan ketelitian yang melebihi pemeriksaan yang lain.) sebagian alat dioperasikan dengan bantuan komputer dan dilengkapi dengan berbagai tambahan yang lain seperti recorder, cinema film dan lain-lain. Di beberapa radiologi, mulai digunakan istilah Radiology/medical imaging.
RAGAM PERSIAPAN RONTGEN
            Persiapan sebelum pemeriksaan dengan menggunakan sinar rontgen dibedakan sebagai berikut:
- Radiografi konvensional tanpa persiapan maksudnya, saat anak datang bisa langsung difoto. Biasanya ini untuk pemeriksaan tulang atau toraks.
- Radiografi konvensional dengan persiapan pemeriksaan radiografi konvensional yang memerlukan persiapan diantaranya untuk foto rontgen perut. Sebelum pelaksanaannya anak diminta untuk berpuasa beberapa jam atau hanya makan bubur kecap. Dengan begitu ususnya bersih dan hasil fotonya pun dapat dengan jelas memperlihatkan kelainan yang dideritanya.
- Pemeriksaan dengan kontraks sebelum dirontgen, kontraks dimasukkan kedalam tubuh dengan cara diminum, atau dimasukkan lewat anus, atau disuntikkan ke dalam pembuluh vena. Alat rontgen yang digunakan untuk pemeriksaan selanjutnya adalah fluoroskopi. Pemeriksaan dilakukan jika anus atau lambung anak dicurigai terputar.  Untuk anak yang dicurigai menderita Hirschsprung (penyempitan di usus besar yang disebabkan bagian usus tidak memiliki persarafan pada dindingnya), kontraks dimasukkan lewat anus. Sedangkan untuk anak yang mengalami kelainan ginjal atau saluran kemih, kontraks dimasukkan lewat pembuluh vena atau kandung kemih.
            Setelah dilakukan tindakan ini, bukan tidak mungkin akan muncul reaksi elergi pada beberapa anak. Indikasinya adalah: gatal, kemerehan, muntah, tekanan darah turun hingga sesak napas. Oleh karena itu, alat/obat-obat untuk menangani kondisi ini harus tersedia di ruang pemeriksaan yang merupakan bagian dari prosedur standar pelaksanaan rontgen menggunakan kontraks. Untuk mencegah paparan radiasi, ada perlengkapan khusus yang digunakan selama peruses berlangsung. Misalnya organ vital anak akan ditutup selama foto rontgen, atau orang tua yang memegangi anaknya diharuskan memakai pelindung khusus yang disebut shielding atau apron. Jatuhna sinar ketubuh anak pun harus melewati piranti khusus guna meminimalisir kemungkinan bahaya radiasi. Intinya, persiapan matang sudah dipikirkan untuk memprioritaskan keamanan pasien. Perlu diingat, sinar X yang digunakan untuk foto rontgen merupakan sinar yang dapat menyebarkan radiasi. Meski demikian, manfaat yang didapat dari teknologi ini lebih banyak dari risikonya jika dilakukan dengan benar. Itulah mengapa, bila bayi yang baru lahir pun bisa menjalani tindakan ini untuk menegakkan diagnosis ada tidaknya kelainan dalam tubuhnya. Akan tetapi harus diingat bahwa permintaan foto rontgen harus berasal dari dokter yang menanganinya, apakah ada indikasi, selain telah mempertimbangkan masak-masak manfaat dan kerugiannya. Teknologi ini dianggap sebagai satu penemuan yang mampu membantu banyak orang, terutama untuk menganalisis dan mendiagnosis suatu kondisi demi penyembuhan suatu penyakit.
Dampak negatif sinar rontgen:
-          Sinar rontgen bisa membunuh sel-sel hidup yang ada pada tubuh manusia
-          Pemakaian dalam jangka waktu lama dan terus menerus dapat mengakibatkan mutasi pada sel yang memicu kanker.
-          Mengurangi pembelahan sel.
-          Merusak materi genetik.
-          Menimbulkan efek/cacat pada bayi yang belum dilahirkan ketika sang ibu melakukan rontgen dalam keadaan hamil.
Dampak positif sinar rontgen:
-          Mendeteksi kerusakan yang terjadi di dalam tubuh.
-          Menganalisis dan mendiagnosis suatu penyakit.
-          Memotret bagian-bagian dalam tubuh yang kemudian dijadikan sebagai alat diagnosa untuk dasar pengobatan.
-           Memusnahkan sel-sel kanker /sebagai alat radioterapi
-          Meliat kelainan yang terjadi di dalam tubuh.
-          Menyelidiki struktur hablur dan jarak pemisah antara atom-atom dalam suatu bahan hablur.
-          Menghancurkan tumor ganas atau pertumbuhannya.
-          Dapat menerobos melalui berbagai benda yang tak tembus oleh cahaya biasa.
-          Dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

S.T.,M.Pd,Yompa,Amvon,dkk,2010 Siap Menghadapi UN untuk SMA/MA.Jakarta:ARYA DUTA.






Disusun oleh : kelompok 8
1.       Khairun nisak
2.       Silfa hafizah pulungan
3.       Masriani
4.       M. anwar syahdat







materi dan energi


MATERI DAN ENERGI

A.      Pengertian Materi

Materi didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai masa dan menempati ruang.
1.       Wujud Materi
Dikenal tiga macam wujud materi, yakni padat, cair, dan gas. Zat padat memiliki bentuk dan volume yang tetap, selama tidak ada pengaruh dari luar. Berbeda dengan zat cair, zat cair berubah-ubah mengikuti bentuk ruang yang di tempatinya. Didalam gas air akan mengambil bentuk ruang gelas, didal botol air akan mengambil bentuk seperti botol pula.
2.       Masa dan Berat
Masa suatu benda menyatakan jumlah materi yang ada pada benda tersebut, masa suatu benda tetap disegala tempat.
3.       Klasifikasi Materi
Suatu benda dapat dikatakan serba sama (homogen) atau serba aneka (heterogen) suatu benda yang seluruh bagiannya memiliki sifat-sifat yang sama disebut homogen. Sedangkan tanah dan campuran minyak dengan air merupakan campuran heterogen.
4.       Atom dan Molekul
Atom adalah satuan yang sangat kecil dalam setiap bahan yang ada disekitar kita dan molekul yaitu partikel terkecil dari suatu zat.
5.       Susunan Atom
a.       Penemuan electron dan proton merupakan partikel atom yang pertama yang ditemukan. Berawal dari penyelidikan tentang listrik melalui gas-gas pada tekanan rendah. Joseph John Thomson dan kawan-kawan telah melakukan percobaan mengenai hantaran listrik melalui berbagai gas dengan menggunakan suatu tabung tertutup. Electron valensi adalah electron pada kulit terluar atau electron yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan.
b.       Metode Atom
1.       Metode atom daiton diganti dengan
2.       Metode atom Thomson. Menurut Thomson, atom berupa bola bermuatan positif dan pada tempat-tempat tertentu didalam bola terdapat elektron-elektron.


c.        Metode Atom Bohr
Menurut teori mekanika klasik tentang cahaya, electron yang bergerak harus disertai kehilangan tenaga kinetic electron. Menurut Bohr, disektor inti itu hanya mungkin terdapat lintasan-lintasan electron yang berjumlah terbatas, pada setiap lintasan itu bergerak sebuah electron yang dalam gerakannya tidak memancarkan sinar. Jadi, dalam setiap keadaan station, electron mengandung jumlah tenaga tetap dan terdapat dalam keadaan seimbang yang mantap.

B.      Pengertian Energi

Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa energy, dunia ini akan diam dan beku. Dalam kehidupan manusia selalu terjadi kegiatan dan untuk kegiatan otak serta otot diperlukan energy. Energy itu diperoleh melalui proses oksidasi (pembakaran) zat makanan yang masuk kedalam tubuh berupa makanan. Kegiatan manusia lainnya dalam memperoduksi barang, transportasi, dan lainnya juga memerlukan energy yang diperoleh dari bahan sumber energy atau sering disebut sumber daya alam (Nature Resources).
Sumber daya alam dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
1.       Sumber daya alam yang dipengaruhi (renewable) hamper tidak dapat habis.
2.       Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable) atau habis.

C.      Macam-macam Energi
1.       Energi Mekanik
Energy mekanik dapat dibedakan menjadi dua pengertian yaitu: energy potensial dan energy kinetik. Jumlah kedua energy itu dinamakan energy mekanik. Setiap benda mempunyai berat , maka baik dalam keadaan diam atau bergerak setiap benda memiliki energy.
2.       Energi Panas
Energy panas juga sering disebut sebagai kalor, pemberian panas kepada suatu benda dapat menyebabkan kenaikan suhu benda itu ataupun bahkan terkadang dapat menyebabkan perubahan bentuk, perubahan ukuran, atau perubahan volume benda itu.
Ada tiga istilah yang penggunaannya sering kacau, yaitu panas, kalor, dan suhu. Panas adalah salah satu bentuk energy. Energy panas yang berpindah disebut kalor, sementara suhu adalah derajat panas suatu benda.



3.       Energi Magnetik
Energy magnetic dapat dipahami dengan mengamati gejala yang timbul ketika dua batang magnet yang kutub-kutubnya saling didekatkan satu dengan yang lain. Seperti diketahui bahwa setiap magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Kedua kutub magnet mempunyai kemampuan untuk saling melakukan gerakan. Kemampuan itu adalah energy yang tersimpan  didalam magnet dan energy inilah yang disebut sebagai energy magnetik.
4.       Energi Listrik
Energy listrik ditimbulkan / dibangkitkan  melalui bermacam-macam cara. Kegunaan energy listrik dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali yang dapat dirasakan, terutama dikehidupan kota-kota besar, bahkan sebagai penerangan yang sekarang sudah digunakan sampai jauh ke pelosok pedesaan.
5.       Energi Kimia
Yang dimaksud dengan energy kimia adalah energy yang diperoleh melalui suatu proses kimia. Energy yang dimiliki manusia dapat diperoleh dari makanan melalui peruses kimia. Jika kedua macam atom-atom karbon dan atom oksigen tersebut dapat berreaksi, akan terbentuk molekul baru yaitu karbondioksida.
6.       Energi Bunyi
Bunyi dapat juga diartikan getaran, sehingga energy bunyi berarti getaran. Getaran selaras mempunyai energy dua macam yaitu: energy potensial dan energy kinetic.
Melalui pembahasan matematis dapat ditunjukkan bahwa jumlah kedua macam energy pada suatu getaran selaras adalah selalu tetap dan besarnya tergantung massa, simpangan dan waktu getara atau periode.
7.       Energi Nuklir
Energy nuklir merupakan hasil dari reaksi fisi yang terjadi pada inti atom. Dewasa ini, reaksi inti yang banyak digunakan oleh manusia untuk menghasilkan energy nuklir adalah reaksi yang terjadi antara partikel dengan inti atom yang digolongkan dalam kelompok heavy atom seperti aktinida.
Berbeda dengan reaksi kimia biasa yang hanya mengubah komposisi molekul setiap unsurnya dan tidak mengubah struktur dasar unsur penyusun molekulnya, pada reaksi inti atom atau reaksi fisi, terjadi perubahan struktur inti atom menjadi unsur atom yang sama sekali berubah.
8.       Energi Cahaya
Energy cahaya terutama cahaya matahari banyak diperlukan terutam oleh tumbuhan yang berhijau daun. Tumbuhan itu membutuhkan energy cahaya untuk mengadakan proses fotosintesis,
dengan kemajuan teknologi saat ini dapat juga digunakan energy dari sinar yang dikenal dengan nama sinar leser. Yang dimaksud sinar leser adalah sinar pada suatu gelombang yang sama dan amat kuat. Sinar leser banyak sekali digunakan dalam berbagai bidang.
9.       Energi Matahari
Energy matahari  merupakan energy yang utama bagi kehidupan dibumi ini. Berbagai jenis energy, baik yang terbaru maupun yang lama merupakan bentuk turunan dari energy ini,  baik secara langsung maupun tidak langsung.
Energy yang merupakan turunan dari energy matahari misalnya:
·         Energy angin yang timbul akibat adanya perbedaan suhu dan tekanan satu tempat dengan tempat yang lain sebagai efek sinar matahari.
·         Energy air, karena adanya siklus hidrologi akibat dari energy panas matahari yang mengenai bumi.
·         Energy biomassa karena adanya fotosintesis dari tumbuhan yang notabene menggunakan energy matahari.
·         Energy gelombang laut yang muncul akibat energy angin.
·         Energy fosil yang merupakan bentuk lain dari energy biomassa yang telah mengalami peroses selama berjuta-juta tahun.
Adapun beberapa cara pemanfaatan energy panas matahari, yaitu:
1.       Pemanasan ruang
2.       Penerangan ruangan
3.       Kompor matahari
4.       Pengeringan hasil pertanian
5.       Distilasi air kotor
6.       Pemanasan air kotor
7.       Pembangkitan listrik





Kesimpulan
1.       Dunia benda terdiri atas materi dan energy. Tubuh organisme dibangun oleh materi dan hidupnya bergantung pada energy.
2.       Materi didefinisikan sebagai sesuatu yang menempati ruang.
3.       Wujud materi yakni, padat, cair dan gas.
4.       Energy panas adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan.
5.       Dunia ini akan diam dan beku jika tidak ada energy.




DAFTAR PUSTAKA
Jasin Maskori : 1986, Ilmu Alamia Dasar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Mawardi, Drs.Ir.Nur Hidayati : 2007, IAD, IBD, ISD, CV. Pustaka Setia, Bandung.

Selasa, 20 Desember 2011

Resume filsafat ilmu


FILSAFAT ILMU
DR. H.A.FUAD IHSAN
RINEKA CIPTA
2010
295 HALAMAN




NAMA                               : KHAIRUN NISAK
JURUSAN/SEMESTER   : BKI I / III
DOSEN                             : SILAHUDDIN, M.Ag




BAB I
MENGENAL FILSAFAT ILMU
A.      Pengertian Filsafat dan Filsafat Ilmu
Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain: Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.
1.        Filsafat Sebagai Ilmu
Dikatakan filsafat sebagai ilmu karena dalam pengertian filsafat terkandung 4 pertanyaan ilmiah, yaitu: bagaimanakah, mengapakah, kemanakah, apakah.
Kalau ilmu-ilmu lain (selain filsafat) bergerak dari tidak tahu kepada tahu, sedangkan ilmu filsafat bergerak dari tidak tahu kepada tahu selanjutnya kepada hakikat.
2.        Filsafat Sebagai Cara Berpikir
Berfikir secara filsafat haruslah mendalam sampai kepada hakikat dan menyeluruh. Hal ini harus memenuhi persyaratan, yaitu:
-            Harus sistematis                           -     Harus sinoptik      
-            Harus konsepsional                     -     Harus rasional   
-            Harus koheren                             -     Harus mengarah kepada pandangan dunia
3.        Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk memperolehnya. Pokok perhatian filsafat ilmu adalah proses penyelidikan ilmiah itu sendiri.

B.       Definisi Filsafat dan Filsafat Ilmu
1.        Definisi Filsafat
a.         Plato (427 SM - 347 SM) mengatakan: Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
b.        Al-Farabi (wafat 950) mengatakan: Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam majud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
c.         Notonagoro mengatakan: Filsafat itu menelaah hal-hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan yang terdalam, yang tetap dan yang tidak berubah, yang disebut hakikat.
d.        Arisoteles (384 SM – 322 SM) mengatakan: Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
2.        Definisi Filsafat Ilmu
The Liang Gie mendefinisikan filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.

C.      Objek dan Metode Filsafat Ilmu
1.        Objek filsafat ilmu
a.         Objek Material Filsafat Ilmu
b.        Objek Formal Filsafat Ilmu
2.        Metode filsafat ilmu
Metode-metode ilmiah yaitu: (a) rumusan masalah, (b) menentukan khasanah pengetahuan ilmiah, (c) penyusunan kerangka berpikir dalam penyusunan hipotesis, (d) penyusunan hipotesis, (e) pengujian hipotesis, (f) penarikan kesimpulan.

D.      Cabang-Cabang Filsafat dan Kegunaan Filsafat
1.        Cabang-cabang filsafat
Filsafat dalam coraknya yang baru ini mempunyai beberapa cabang, yaitu metafisika, logika, etika, estetika, epistemology, dan filsafat-filsafat khusus lainnya.
2.        Kegunaan filsafat
Sekurang-kurangnya ada 4 macam kegunaan mempelajari filsafat, yaitu: (a) agar terlatih berpikir serius, (b) agar mampu memahami filsafat, (c) agar mungkin menjadi ahli filsafat, (d) agar menjadi warga Negara yang baik.

E.       Ruang Lingkup Filsafat
Ruang lingkup filsafat terbagi menjadi tiga bidang, yaitu filsafat sistematis, filsafat khusus, dan filsafat keilmuan.





BAB II
FILSAFAT, PENGETAHUAN DAN ILMU

A.      Sumber Filsafat
Plato mengatakan bahwa filsafat mulai dengan ketakjuban, dengan keheranan. Dari rasa takjub dan heran itulah muncul sebuah pertanyaan dan merangsang pikiran kita untuk mencari jawabannya. Kalau di zaman purba filsafat mulai dengan keheranan, maka di zaman modern, mulai dengan Descartes, ia biasanya mulai dengan kesangsian. Ada 3 sikap manusia dalam menghadapi segala sesuatu. Yang pertama ia percaya, kedua ia tidak percaya, ketiga ia sangsi. Bagi filsafat modern kesangsian itu merupakan sumber filsafat. Tanpa sangsi, orang tidak berpikir. Tanpa berpikir filsafat tidak lahir. Tanpa berpikir ilmu pun tidak mungkin terbentuk.

B.       Filsafat, Ilmu, Kebudayaan, dan Agama
1.        Filsafat dan Ilmu
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab (alima) dan berarti pengetahuan. Baik ilmu ataupun filsafat sama-sama mencari pengetahuan dan pengetahuan yang dicari itu ialah pengetahuan yang benar. Perbedaannya ilmu melukiskan, sedangkan pengetahuan filsafat menafsirkan. Ilmu mencari pengetahuan dari segi-segi tertentu, bidang-bidang khusus. Sedangkan filsafat mencari pengetahuan dari semua segi dan bidang menyeluruh.
2.        Filsafat dan Kebudayaan
Kebudayan itu meliputi seluruh kehidupan manusia. Kebudayaan adalah cara berpikir. Sedangkan filsafat berpikir secara sistematis. Filsafat berfungsi mengendalikan cara berpikir kebudayaan. Kebudayaan bersahaja diatur oleh adat.
3.        Filsafat dan Agama
Ada 2 katagori agama :
o    Agama budaya
o    Agama langit
Filsafat agama bertolak dari yang gaib, yang diperpegangi oleh hati, membawanya dengan berpikir kea lam budi. Bertolak dari definisi filsafat, adalah takrif filsafat agama: sistem kebenaran tentang agama sebagai hasil berpikir secara radikal, sistematis dan universal. Ada 2 bentuk filsafat agama, yakni filsafat agama pada umumnya dan filsafat sesuatu agama. Baik filsafat ataupun agama menentukan norma-norma baik dan buruk. Perbedaannya yaitu mana-manakah yang baik dan yang buruk itu.
C.      Teori, Aliran, dan Jenis-jenis Pengetahuan
1.        Teori pengetahuan
Pengetahuan yang benar hanya merupakan hasil akal belaka, karena akal bisa membedakan bentuk spiritual murni dari benda-benda di luar penjelmaan material. Ada 4 teori yang dapat dijadikan acuan apakah pengetahuan itu benar atau salah, yaitu: (1) teori korespondensi, (2) teori koherensi, dan (3) teori paragmatisme.
2.        Aliran-aliran pengetahuan dalam masalah pengetahuan
Persoalan pengetahuan yang bertalian dengan sumber-sumber pengetahuan, dijawab oleh aliran-aliran berikut: (a) Rasionalisme, (b) Empirisme, (c) Realisme, (d) Kritisisme.
Persoalan pengetahuan yang menekankan pada hakikat pengetahuan, dijawab oleh aliran-aliran berikut ini: (a) Idealisme, (b) Empirisme, (c) Positivisime, (d) Pragmatisme.
3.        Jenis-jenis pengetahuan
Pengetahuan dapat diperoleh melalui beberapa sumber: (a) Pengetahuan wahyu, (b) pengetahuan intuitif, (c) pengetahuan rasional, (d) pengetahuan empiris, (e) pengetahuan otoritas.

D.      Metode Ilmiah
1.        Guna metode
Guna metode untuk : menemukan, mengajar, ilmu pengetahuan, autoritas (kepercayaan), empiris, rasional, konstruksi, sistematis.
2.        Metode kebimbangan
Apabila orang bimbang terhadap segala-galanya, berarti tidak dapat mempunyai premis-premis tertentu, konklusinya pun akan berupa kebimbangan. Cara kerja metode dengan analisis dan sintesis.
3.        Metode dalam ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan itu mencari yang umum pada barang. Yang mutlak, sebab-sebab dan hokum-hukum itu adalah realitas-realitas yang mutlak secara metaphysic, physis atau moral. Tapa yang mutlak itu dunia dengan kejadian-kejadiannya, dan perbuatan-perbuatan manusia, tidak dapat kita mengerti.
4.        Metode ilmu pengetahuan alam kodrat
Ilmu pengetahuan alam kodrat ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: ilmu pengetahuan alam kodrat yang anorganis, dan ilmu pengetahuan alam kodra yang organis.
Ada 4 metode ilmu pengetahuan, yaitu: (a) observasi, (b) hipotesis, (c) eksperimen, (d) indukasi.
BAB III
DASAR-DASAR PENGETAHUAN

A.      Definisi dan Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan
1.        Definisi ilmu pengetahuan
Ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaah yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan bebagai gejala yang ingin dimengerti manusia.
2.        Ciri-ciri ilmu pengetahuan
Menurut The Liang Gie (1987) ciri-ciri ilmu pengetahuan ada 5 pokok: (a) empiris, (b) sistematis, (c) objektif, (d) analitis, (e) verifikatif.

B.       Penalaran dan Logika
1.        Penalaran
Penalaran adalah kegiatan berfikir yang memiliki karakteristik tertentu dalam menemukan sutau kebenaran.
2.        Logika
Logika adalah cara penarikan simpulan, logika dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yakni logika induktif dan logika deduktif.

C.      Sumber Pengetahuan
Sumber pengetahuan dapat diperoleh melalui rasionalisme, empirisme, intuisi dan wahyu. Syarat mutlak bagi orang untuk dapat dikatakan “mengetahui” yaitu tidak ragu dengan sebuah pernyataan.

D.      Kriteria dan Cara Penemuan Kebenaran
1.        Kriteria kebenaran
Untuk menemukan kebenaran suatu pengetahuan ada 3 teori yang dapat dijadikan sebagai kriteria, yaitu: (a) teori koherensi, (b) teori korespondensi, (c) teori pragmatis.
2.        Cara penemuan kebenaran
Cara penemuan kebenaran dibagi dua, yaitu cara penemuan kebenaran nonilmiah : (a) akal sehat, (b) prasangka, (c)pendekatan intuisi, (d) penemuan kebetulan dan coba-coba, (e) pendekatan otoritas ilmiah dan pikiran kritis. Dan  cara penemuan kebenaran ilmiah yaitu: (a) skeptic, (b) analitik, (c) kritis.

E.       Ilmu, Teknologi dan Seni
Ilmu, teknologi dan seni yang tergolong sains, merupakan natural sciences berorientasi terhadap pengetahuan tentang kealaman, adalah cara pandang mengenai pemanfaatan alam dengan segala isinya yang bersifat materialis.






BAB IV
FILSAFAT ABAD MODERN

A.      Renaissance
Menurut Jukes Michelet, Renaissance adalah priode penemuan manusia dan dunia dan bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern.
B.       Rasionalisme
Rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan. Tokoh Rasionalisme ini adalah Spinoza (1632-1677 M), dan Leibniz (1646-1766 M).
C.      Idealisme
Idealisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan jiwa dan roh. Tokoh Idealisme ini adalah J.G. Fichte (1762-1914 M), F.W.S. Schelling (1775-1854 M), dan G.W.F. Hegel (1770-1031 M)
D.      Empirisme
Emperisme adalah salah satu aliran yag menekankan peranan pengalaman dalm memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri, dan mengecilkan peranan akal. Tokoh Empirisme ini adalah Francis Bacon, Thomas Hobbes, John Lock dan lainnya.
E.       Kantianisme
Faham ini dibawa oleh Immanuel Kant, pemikirannya yang terpenting adalah pemikiran akal murni. Menurutnya tujuan jiwa adalah memilih dan mengarahkan penggunaan sensasi dan pemikiran.

F.       Pragmatisme
Paragmatisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu adalah, apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata. Tokoh Pragmatisme ini adalah William James, John Dewey.
G.      Eksistensialisme
Filsafat Eksistensi adalah benar-benar sebagaimana arti katanya, yaitu filsafat yang menempatkan cara wujud manusia sebagai tema sentral. Tokoh filsafat ini adalah Martin Heidegger, J.P. Sartre, Gabriel Marcel.
H.      Positivisme
Positivisme adalah aliran filsafat yang berpangkal dari fakta yang positif sesuatu yang diluar fakta atau kenyataan dikesampingkan dalam pembicaraan filsafat dan ilmu pengetahuan.
I.         Materialisme
Aliran filsafat ini memangdang bahwa realitas seluruhnya adakah materi belaka. Tokoh aliran ini adalah Ludwig Freuerbach. Menurutnya hanya alamlah yang ada. Manusia adalah alamiah.
J.        Marxisme
Marxisme adalah aliran filsafat yang ditujukan kepada ajaran Karl Marx. Marx beranggapan bahwa dalam masyarakat komunis dengan sendirinya agma akan lenyap, karena agama merupakan ekspresi kepaan manusia.
K.      Anti Theisme atau Atheisme
Anti Theisme merupakan aliran filsafat yang ingin mewujudkan sejarah manusia tanpa Tuhan. Tokoh filsafat aliran ini adalah Friedrich Nietzche (1844-1890 M). pokok-pokok filsafatnya di antaranya mengenai kehendak manusia, manusia sempurna, dan kritikan terhadap agama (Kristen).





BAB V
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

A.      Zaman Purba (15 SM – 7 SM)
Manusia di zaman purba masih berada pada tingkatan sekedar menerima, baik dalam sikap maupun dalam pemikiran. Pengetahuan pada zaman purba ditandai dengan adanya lima kemampuan, yaitu: (1) pengetahuan didasarkan pada  pengalaman, (2) pengetahuan berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap receptive mind, (3) kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan, (4) kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan atas sintesis terhadap hasil abastraksi yang dilakukan, dan (5) kemampuan meramalkan peristiwa-peristiwa fisis atas dasar peristiwa-peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi.
B.       Zaman Yunani (7 SM – 6 M)
Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Pada masa ini muncul beberapa aliran : (a) Stoisisme, (b) Epikurisme, (c) Skeptisisme, (d) Eklektisisme, (e) Neo Platonisme.
C.      Zaman Pertengahan (6 M - 15 M)
Pengertian umum tentang zaman pertengahan yang berkaitan dengan perkembangan pengetahuan ialah suatu priode panjang yang dimulai dari jatuhnya kekaisaran Romawi Barat tahun 476 M hingga timbulnya Renaissance di Italia. Pada zaman ini kegiatan ilmiah  diarahkan untuk mendukung kebenaran  agama.
D.      Zaman Renaissance (14 M – 17 M)
Renaissance adalah zaman peralihan ketika kebudayaan Aband Pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern.
E.       Zaman Modern (17 M – 19 M)
Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan paza zaman ini sesungguhnya sudah dirintis sejak zaman Renaissance.
F.       Zaman Kontemporer (Abad ke-20 – Sekarang)
Pada zaman Kontemporer ini ditandai dengan makin meluasnya penggunaan teknologi modern dalam kehidupan sehari-hari, dan makin lama makin mencapai skala missal. Perkembangan ilmu juga ditandai dengan terjadinya spesialisasi-spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuan kontemporer  hanya mengetahui  hal yang sedikit tetapi secara mendalam.
BAB VI
ETIKA KEILMUAN
A.      Pengantar
Ilmu berupaya mengantarkan realitas sebagaimana adanya, sedangkan moral pada dasarnya adalah petunjuk tentang apa yang seharusnya dilakukan manusia. Ilmu dan moral termasuk ke dalam genus pengetahuan yang mempunyai karakteristik masing-masing.

B.       Antara Etika, Moral, Norma dan kesusilaan
Etika adalah cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia.
Moral adalah sama artinya dengan etika, tetapi dalam penilaian sehari-hari ada sedikit perbedaan. Norma adalah sebuah ukuran atau dapat diartikan sebagai suatu peratura. Kesusilaan adalah hasil suatu “menjadi” yang terjadi di dalam jiwa

C.      Dimensi Ontologis, Epistemologi, dan Aksiologi
1.        Dimensi Ontologis
Dimensi ini membahas sesuatu yang ada. Ontology membahas asas-asas rasional dari kenyataan.
2.        Dimensi Epistemologi
Dimensi ini mempelajari asal mula, sumber, manfaat, dan sahihnya pengetahuan. Landasan epistemology ilmu menyangkut cara berpikir keilmuan berkenaan dengan kriteria tertentu agar sampai pada kebenaran ilmiah
3.        Dimensi Aksiologi
Aksiologi sebagai nilai membahas tentang hakikat nilai, sehingga disebut filsafat nilai.

D.      Hubungan Antara Nilai dan Budaya
Hubungan antara nilai dan budaya sangatlah erat. Faktor budaya berpengaruh dominan dalam proses penilaian. Nilai sebagai konsep ukuran yang diyakini seseoran merupakan bagian dari kebudayaan.

E.       Peranan Ilmu Terhadap Pengembangan Kebudayaan Nasional
Kebudayaan nasional adalah kepribadian manusia Indonesia dalam wujudnya berupampandangan hidup, cara berpikir, dan sikap terhadap pelbagai aspek kehidupan bangsa. Peranan ilmu disini disesuaikan dengan kebudayaan yang ada dalam masyarakat kita dengan pendekatan edukatif dan persuasif.
BAB VII
ILMU, TEKNOLOGI DAN SENI

A.      Dimensi Ilmu, Teknologi dan Seni
Ilmu, teknologi dan seni sebagai proses memandang manusia merupakan unsure pelaku dalam memahami arti hidup bagi kehidupannya. Pengaplikasiannya berupa prasarana maupun sarana kegiatan sosial, membawa dampak menjunjung nilai budaya normative bagi kehidupan manusia dengan kemanusiannya.

B.       Peranan Filsafat Ilmu dalam Penjelajahan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Hakikat ilmu adalah sebagai kekuasaan yang berkaitan dengan fungsinya sebagai sarana untuk mengubah dunia, sehingga dikenal dengan adanya ilmu dasar dan ilmu terapan yang keduanya bertumpu penganalisisan data pengamatan dan percobaab secara impersonal.

C.      Teknologi dan Seni
Teknologi dan seni adalah penerapan ilmu dasar untuk memevahkan masalah guna mencapai suatu tujuan tertentu. Teknologi dan seni bersifat subjektif. Kekuasaan ilmu, teknologi dan seni berlaku atas alam, manusia dan amal ilmiah.

D.      Visi Ilmu di Indonesia
Visi adalah wawasan  kedepan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Visi bersifat intuitif yang menyentuh hati dan menggerakkan jiwa untuk berbuat. Visi dan orientasi Indonesia terletak pada dimensi-dimensi berikut:
1.      Teleologis, bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yang harus kita pergunakan untuk mencapai suatu tujuan.
2.      Etis, bahwa ilmu pengetahuan harus kita oprasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
3.      Integral atau Integratif, bahwa penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sekaligus juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas struktur masyarakat.