Sabtu, 28 April 2012

MANAJEMEN ORGANISASI (manusia sebagai unsur dalam manajemen organisasi



DAFTAR ISI

BAB I                          PENDAHULUAN………………………………………………………….3
BAB II                         PEMBAHASAN……………………………………………………………4
A. PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA………………………………...4
B. TUJUAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA…………...…………………………..6
C. FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA……...………………………………...9
D.PENTINGNYA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA………………………………..10
E. PENDEKATAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA………………………………11
F. KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA…………………………………...….12
G. PRAKTIK PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA……………………………….…12
H. MASALAH SUMBER DAYA MANUSIA…………………………………………………….13
BAB III                      KESIMPULAN…………………………………..………………………..16
REFERENSI……………………………………………………………………………………....17










BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia manajemen/organisasi, manusia (anggota organisasi/staff) merupakan unsure terpenting kenyataan tersebut bukan saja karena manusia merupakan mahkota ciptaan Tuhan. Bukan pula karena manusia mempunyai rasio, yang membedakannya dari makhluk lainnya. Manusia sebagai unsure terpenting dalam manajemen/organisasi karena unsure-unsur lainnya yang dimiliki oleh suatu organisasi seperti modal usaha, bahan baku, mesin-mesin, metode kerja, waktu, dan kekayaan lainnya hanya dapat memberi manfaat bagi organisasi jika manusia mendayagunakan. Dengan kata lain, manusia adalah sebagai perencana, pelaksana, pengendali, pengontrol, pengevaluasi, dan pengembang segala program organisasi. Karenanya, intensitas keberhasilan organisasi tergantung pada kreativitas manusia yang ada dalam organisasi itu sendiri.
Sebagaimana pendapat Sudjana[1] bahwa: “ faktor manusia merupakan unsure terpenting dalam manajemen, termasuk dalam organisasi. Organisasi pada dasarnya adalah suatu wahana yang efektivitas kegiatannya akan sangat ditentukan oleh unsure manusia yang menyandang tugas-tugas organisasi atau sebagai pelaksana kegiatan organisasi. Unsure-unsur lain dalam organisasi seperti fasilitas, alat-alat, waktu, metode, dan teknik kegiatan didayagunakan secara optimal oleh manusia yang berada dalam organisasi atau orang-orang yang berkaitan dengan organisasi. Dengan perkataan lain, bahwa kemantapan kegiatan dan keberhasilan suatu organisasi sering tidak ditentukan oleh lengkapnya unsure non-manusia dan struktur organisasi. Melainkan akan sangat ditentukan oleh unsure sumber daya manusia yang terlibat dalam organisasi itu sendiri”.
Makalah ini akan membahas tentang Manusia sebagai unsure penting dalam organisasi. Tanpa adanya manusia, sebuah organisasi tidak akan berjalan, karena manusialah yang menjadi penggerak organisasi itu. Serta aktivitas SDM, tujuannya, dan lain sebagainya.




BAB II
PEMBAHASAN
A.      PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, peleksanaan dan pengendalian. Istilah “manajemen” mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola) sumber daya manusia. Keberadaan manajemen SDM sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan SDM sehingga dapat berfungsi secara produktif, efektif, dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dengan demikian, manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pendayagunaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif, efisien, produktif merupakan hal yang paling penting untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu manajemen juga untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, artinya tujuan dapat dicapai bila dilakukan oleh satu orang atau lebih. Dalam SDM, karyawan adalah kekayaan (asset) utama perusahaan, sehingga harus dipelihara dengan baik. Manajemen SDM menggunakan pendekatan modern dan kajiannya secara makro. Faktor yang menjadi perhatian dalam Manajemen SDM adalah manusia itu sendiri.
Manajemen SDM merupakan sistem yang terdiri dari banyak aktivitas interdependen (saling terkait satu sama lain). Manajemen SDM juga merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh lingkungan luar. Manajemen SDM adalah rangkaian strategis, proses dan aktivitas yang didesain untuk menunjang tujuan perusahaan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan perusahaan dan individu SDM nya.
Manajemen SDM yang sebelumnya dikenal sebagai manajemen personalia, dan perubahan nama ini menggambarkan perluasan peran manajemen personalia dan peningkatan kesadaran bahwa SDM adalah kunci bagi suksesnya suatu perusahaan. Seorang manajer SDM dalam kapasitasnya sebagai staf harus bekerja sama dengan line manajer dalam menangani berbagai masalah SDM. Para line manajer berfungsi sebagai pendorong, memotivasi karyawan untuk bekerja produktif dan manajer SDM berfungsi menyediakan tenaga kerja bagi divisi atau departemen yang dipimpin oleh line manajer itu dengan SDM yang sesuai dengan kebutuhan divisi/departemen tersebut.
Berbagai istilah yang digunakan untuk memperjelas pengertian manajemen sumber daya manusia (MSDM), antara lain:
·      Manajemen Sumber Daya Manusia
·      Manajemen Sumber Daya Insani
·      Manajemen Personalia
·      Manajemen Kepegawaian
·      Manajemen Perburuhan
·      Manajemen Tenaga Kerja
·      Administrasi Personalia
·      Administrasi Industrial
Manusia sebagai SDM keberadaannya sangat penting dalam perusahaan, karena SDM menunjang perusahaan melalui karya, bakat, kreatifitas, dorongannya dan peran nyata seperti yang dapat disaksikan dalam setiap perusahaan ataupun dalam organisasi, antara lain yaitu:
·           Sebagai pengusaha
·           Sebagai karyawan
·           Sebagai manajer atau pemimpin
·           Sebagai komisaris
·           Sebagai pemilik.
Tanpa adanya unsure manusia dalam perusahaan, tidak mungkin perusahaan tersebut dapat bergerak dan berjalan menuju yang diinginkan. Dengan demikian, SDM adalah seseorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi. Selain itu SDM juga merupakan salah satu unsure masukan (input) yang bersama dengan unsure lainnya, seperti: modal, bahan, mesin, dan metode/teknologi diubah melalui proses manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang dan atau jasa dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.[2]


 








Definisi MSDM dan Manajemen Personalia

1.      Edwin B. Flippo :
Manajemen Personalia adalah : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat.
2.      Michel J. Jucius :
Manajemen Personalia adalah lapangan manajemen yang bertalian dengan perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian bermacam-macam fungsi pengadaan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga :
a.        Tujuan untuk apa perkumpulan didirikan dan dicapai secara efisien dan efektif.
b.       Tujuan semua pegawai dilayani sampai tingkat yang optimal.
c.        Tujuan masyarakat diperhatikan dan dilayani dengan baik.
3.      Gary Dessler :
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek “orang” atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan penilaian.
4.      T. Hani Handoko :
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah : penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.

B.       TUJUAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Tujuan yang hendak diklarifikasikan adalah manfaat apa yang akan kita peroleh dengan penerapan manajemen SDM dalam suatu prusahaan. Tujuan manajemen SDM ialah meningkatkan konstribusi produktif orang-orang yang ada dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial. Untuk mendukung para pimpinan yang mengoprasikan departemen-departemen atau unit-unit organisasi dalam perusahaan sehingga manajemen SDM harus memiliki sasaran, sasaran itu meliputi:

1.        Sasaran Manajemen Sumber Daya Manusia
Sasaran merupakan puncak dan tindakan-tindakan apa yang dievaluasi. Terkadang sasaran dipikirkan secara seksama dan diekspresikan dalam bentuk tulisan. Sasaran SDM tidak hanya perlu merefleksikan keinginan manajemen senior, tetapi juga harus menetralisir berbagai tantangan dari organisasi, fungsi SDM, masyarakat, dan orang-orang yang dipengaruhi. Ada empat sasaran yang relatif umum bagi manajemen SDM dan membentuk sebuah kerangka masalah yang sering ditemui dalam perusahaan.
a.      Sasaran perusahaan
Sasaran ini untuk mengenali manajemen SDM dalam rangka memberikan kontribusi atas efektivitas perusahaan. Bahkan ketika departemen SDM secara formal didirikan untuk membantu para manajer, mereka masih tetap bertanggung jawab atas kinerja karyawan. Sasaran perusahaan antara lain meliputi: perencanaan SDM, seleksi, pelatihan, pengembangan, pengangkatan, penempatan, penilaian, hubungan pekerja.
b.      Sasaran fungsional
Sasaran ini untuk mempertahankan kontribusi departemen SDM pada level yang cocok bagi berbagai kebutuhan perusahaan. Sasaran fungsional antara lain meliputi: pengangkatan, penempatan, dan penilaian.
c.       Sasaran sosial
Sasaran ini untuk selalu tanggap secara etis maupun sosial terhadap berbagai kebutuhan dan tuntutan masyarakat dengan terus meminimalkan dampak negatif atas tuntutan tersebut terhadap perusahaan. Sasaran sosial antara lain meliputi: keuntungan perusahaan, pemenuhan tuntutan hokum, dan hubungan manajemen dengan serikat pekerja.
d.      Sasaran pribadi karyawan
Sasaran ini untuk membantu para karyawan mencapai tujuan-tujuan pribadi mereka, setidaknya sejauh tujuan-tujuan tersebut dapat meningkatkan kontribusi individu atas perusahaan. Sasaran pribadi karyawan antara lain meliputi: pelatihan dan pengembangan, penilaian, penempatan, kompensasi dan penugasan.

2.        Aktifitas Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk mencapai tujuan dan sasarannya, departemen SDM membantu para pimpinan memperoleh, mengembangkan, memanfaatkan, mengevaluasi, dan mempertahankan, jumlah dan jenis hak karyawan.
a.         Kunci aktivitas SDM
Aktivitas SDM merupakan tindakan-tindakan yang diambil untuk memberikan dan mempertahankan gugus kerja yang memadai bagi perusahaan. Rencana-rencana SDM yaitu berupa meyeleksi orang-orang yang memenuhi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi oleh perencanaan SDM, mengetengahkan kebutuhan staffing baru, menilai kinerja individu. Departemen SDM juga memainkan peran penting dalam hubungan karyawan, biasanya dengan membentuk sejumlah kebijakan dan mendukung kalangan manajer.
Departemen SDM yang efektif melakukan penilaian secara efektif kepada mereka untuk memastikan keberhasilan yang berkesinambungan. Kendala anggaran merupakan sebuah bentuk control. Perangkat control lain bisa jadi berupa pelaksanaan evaluasi (penilaian) efektivitas masing-masing kegiatan dalam memenuhi sasaran-sasaran perusahaan.
b.        Tanggung jawab atas aktivitas MSDM
Tanggung jawab atas aktivitas manajemen SDM berada di pundak masing-masing manajer. Bila manajer di seluruh perusahaan tidak menerima tanggung jawab ini, maka aktivitas SDM bisa jadi hanya dilakukan sebagian atau bahkan tidak sama sekali. Proses pengarahan orang-orang lain untuk saling berbagi pekerjaan ini dikenal sebagai delegasi. Delegasi tidak mengurangi tanggung jawab manajer, aktivitas ini hanya memperkenalkan manajer saling berbagi tanggung jawab dengan pihak lain yang juga bertanggung jawab.
Berdasarkan uraian di atas maka tujuan akhir yang ingin dicapai manajemen SDM pada dasarnya adalah:
·      Peningkatan efisiensi
·      Peningkatan efektivitas
·      Peningkatan produktivitas
·      Rendahnya tingkat perpindahan pegawai
·      Rendahnya tingkat absensi
·      Tingginya kepuasan kerja karyawan
·      Tingginya kualitas pelayanan
·      Rendahnya complain dari pelanggan
·      Meningkatnya bisnis perusahaan

Untuk mencapai tujuan akhir tersebut secara bertahap perlu dicapai tujuan-tujuan perantara yaitu diperolehnya:
a.         SDM yang memenuhi syarat dan dapat menyesuaikan diir dengan perusahaan melalui:
·           Perencanaan sumber daya manusia
·           Rekrutmen
·           Seleksi
·           induksi
b.        SDM yang memenuhi syarat dengan keterampilan, keahlian dan pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan melalui:
·           Pelatihan dan pengembangan
·           Pengembangan karier
c.         SDM yang memenuhi syarat bersedia bekerja sebaik mungkin melalui:
·           Motivasi
·           Penilaian karya
·           Pemberian “hadiah” dan “hukuman”
d.        SDM yang memenuhi syarat yang berdedikasi terhadap perusahaan yang luas terhadap pekerjaannya melalui:
·           Kesejahteraan (kompensasi)
·           Lingkungan kerja yang sehat dan aman
·           Hubungan industrial yang baik


C.      FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Adapun fungsi-fungsi manajemen SDM, seperti halnya fungsi manajemen umumnya, yaitu:
1.        Fungsi manajerial
·           Perencanaan (planning)
·           Pengorganisasian (organizing)
·           Pengarahan (directing)
·           Pengendalian (controlling)
2.        Fungsi operasional
·           Pengadaan tenaga kerja (SDM)
·           Pengembangan
·           kompensasi
·           pengintegrasian
·           pemeliharaan
·           pemutusan hubungan kerja
Aspek lain dariManajemen SDM adalah peranannya dalam pencapaian tujuan perusahaan secara terpadu. Manajemen SDM tidak hanya memperhatikan kepentingan perusahaan, tetapi juga memperhatikan kebutuhan karyawan dan pemilik tuntutan masyarakat luas. Peranan Manajemen SDM adalah mempertemukan atau memadukan ketiga kepentingan tersebut yaitu perusahaan, karyawan dan masyarakat luas, menuju tercapainya efektivitas, efisien, produktivitas dan kinerja perusahaan.[3]
Pelaksanaan berbagai fungsi Manajemen SDM sebenarnya bukan hanya dapat menciptakan SDM yang produktif mendukung tujuan perusahaan, akan tetapi menciptakan suatu kondisi yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan potensi dan motivasi SDM dalam berkarya.


D.      PENTINGNYA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen sebagai ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain. Artinya, tujuan dapat dicapai bila dilakukan oleh satu orang atau lebih. Unsur dalam manajemen adalah tenaga kerja pada suatu perusahaan, sehingga dalam manajemen SDM faktor yang diperhatikan adalah manusianya itu sendiri. Saat ini banyak perusahaan menyadari bahwa SDM merupakan masalah perusahaan yang paling penting, karena melalui sumber daya manusialah yang menyebabkan sumber daya yang lain dalam perusahaan dapat berfungsi/dijalankan atau dilaksanakan. Di samping itu SDM dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas perusahaan.
Kegiatan SDM meliputi:
ü  Melakukan analisis jabatan (menetapkan karakteristik pekerjaan masing-masing)
ü  Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon pekerja
ü  Menyeleksi calon pekerja
ü  Memberikan pengenalan dan penempatan pada keryawan baru
ü  Menetapkan upah, gaji, dan cara memberikan kompensasi
ü  Memberikan insentif dan kesejahteraan
ü  Melakukan evaluasi kinerja
ü  Mengomunikasikan, memberikan penyuluhan, menegakkan disiplin kerja
ü  Memberikan pendidikan, pelatihan dan pengembangan
ü  Membangun komitmen kerja
ü  Memberikan keselamatan kerja
ü  Memberikan jaminan kesehatan
ü  Menyelesaikan perselisihan perburuhan
ü  Menyelesaikan keluhan dan relationship karyawan.
Manajemen SDM merupakan sistem yang terdiri dari banyak aktivitas interdependen (saling terkait satu sama lain). Aktivitas ini tidak berlangsung menurut isolasi; yang jelas setiap aktivitas memengaruhi SDM lain. Bila aktivitas SDM dilibatkan secara keseluruhan, maka ektivitas tersebut membantu sistem manajemen SDM perusahaan. Manajemen SDM merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh lingkungan luar.
Kemajuan yang dicapai dalam beberapa bidang, baik ekonomi, budaya, pengetahuan, pendidikan, hokum, sosial, politik maupun pembangunan sudah dapat dipastikan akan menimbulkan berbagai rintangan serta kendala yang beraneka ragam, dan semakin kompleksnya kehidupan dalam bermasyarakat dan bernegara. Dengan adanya berbagai rintangan dan kendala ini manajemen SDM dirasa penting bagi suatu perusahaan, sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah yang sedang dihadapi ataupun yang mungkin muncul di kemudian hari.


E.       PENDEKATAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Sudut pandangan ini memberikan tema-tema pelengkap yang membantu manajer dan operasional SDM dalam mempertahankan fungsi SDM dan aktivitasnya tetap ada pad sudut pandangan yang benar, meliputi:
·           Pendekatan strategis. Manajemen SDM harus memberikan andil atas keberhasilan strategis perusahaan. Bila aktivitas manajer dan bagian SDM mencapai sasaran strategisnya, maka sumber daya tidak digunakan secara efektif.
·           Pendekatan SDM. Manajemen SDM merupakan manajemen manusia. Pentingnya dan martabat manusia tidak boleh diabaikan.
·           Pendekatan manajemen. Manajemen SDM merupakan tanggung jawab setiap manajer. Departemen SDM ada dalam rangka melayani manajer dan karyawan melalui keahliannya.
·           Pendekatan sistem. Pendekatan SDM berlangsung di dalam sistem yang lebih besar: yakni perusahaan. Oleh karenanya, upaya SDM harus mengevaluasi andil karyawan yang diberikan terhadap produktivitas perusahaan.
·           Pendekatan proaktif. Manajemen SDM bisa meningkatkan andilnya atas karyawan dan organisasi dengan mengantisipasi berbagai masalah sebelum kemunculannya.






F.       KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Konsep manajemen SDM dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
1.        Penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam manajemen SDM dalam arti makro adalah fungsi-fungsi pokok manajemen umum, seperti fungsi manajerial, sedangkan dalam arti mikro adalah fungsi-fungsi manajemen SDM secara fungsi operasional. Perbedaannya adalah bahwa fungsi tersebut dilakukan bukan oleh manajer perusahaan swasta biasa, tetapi oleh badan-badan pemerintah yang diserahi tugas dalam pengelolaan SDM.
2.        Prinsip-prinsip Manajemen SDM
Adapun prinsip-prinsip manajemen SDM yang perlu diperhatikan antara lain, adalah:
·           Prinsip kemanusiaan
·           Prinsip demokrasi
·           Prinsip the right man is the right place
·           Prinsip equal pay for equal work
·           Prinsip kesatuan arah
·           Prinsip kesatuan komando
·           Prinsip efisiensi
·           Prinsip efektivitas
·           Prinsip produktivitas kerja
·           Prinsip disiplin
·           Prinsip wewenang dan tanggung jawab


G.      PRAKTIK PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Kegiatan-kegiatan pengelolaan SDM yang secara khusus diberlakukan di lingkungan pegawai negeri sipil (PNS) yang meliputi:
1.        Program umum
·           Penyusunan formasi
·           Pengadaan pegawai
·           Pengangkatan pertama
·           Penilaian pelaksanaan pekerjaan
·           Penyusunan daftar usulan kegiatan
·           Pendidikan dan pelatihan
·           Kenaikan gaji
·           Kenaikan pangkat
·           Tunjangan-tunjangan
·           Mutasi jabatan
·           Mutasi kerja
·           Pemberian cuti
·           Pemberian penghargaan
·           Pembinaan kesejahteraan
·           Tabungan asuransi pension
·           Pemberhentian
·           Pensiun
2.        Program khusus
·           Pembinaan tenaga kekaryaan
·           Penyelesaian kasus perorangan
·           Penggantian surat yang hilang
·           Peninjauan masa kerja
·           Penyelesaian masalah kepegawaian
·           Pengurusan NIP atau kartu pegawai
·           Pengurusan kartu istri atau kartu suami
·           Pengurusan asuransi kesehatan
·           Pengurusan tabungan asuransi pensiun


H.      MASALAH SUMBER DAYA MANUSIA
1.        Masalah Eksternal
a.       Keragaman budaya dan sikap
Beragamnya budaya tenaga kerja akan sangat menentukan ketika mereka bersikap, keragaman budaya dan sikap ini pun merupakan aset bagi perusahaan, sehingga akan diperoleh hasil yang positif dan kaya dengan imajinasi utamanya untuk bisnis yang perusahaannya bergerak di bidang seni, desain, dan usaha lainnya yang sejenis.
b.      Keragaman melalui imigrasi dan migrasi
Keragaman tenaga kerja juga berpengaruh pada pola kerja sebuah perusahaan. Keragaman ini perlu disikapi dengan positif sehingga memperkaya khasanah dan  wawasan.
c.       Keragaman dan profesional
Keragaman membentuk masalah-masalah baru di kalangan manajer, professional SDM, dan organisasi-organisasi mereka.
2.        Masalah-masalah Ekonomi Global
Persaingan global memberikan tekanan pada seluruh perusahaan di dalam sebuah industri untuk berusaha lebih produktif. Hanya perusahaan yang mampu meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitasnya yag akan berhasil dalam persaingan global.
3.        Masalah-masalah Pemerintah
Keterlibatan pemerintah di dalam hubungan ketenagakerjaan di maksudkan untuk mencapai sasaran-sasaran masyarakat yang biasanya melalui peniadaan praktik-praktik yang dianggap bertentangan dengan kebijakan pemerintah.
4.        Masalah-masalah Organisasi
Pengembangan organisasi perlu dilakukan secara komprehensif, memperhatikan kebutuhan perusahaan serta mampu mengantidipasi perekonomian global. Masalah yang sangat penting yang perlu diperhatikan adalah organisasi yang dibentuk hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan perusahan.
a.       Serikat pekerja
b.      Sistem informasi
c.       Budaya perusahaan dan konflik
5.        Masalah-masalah Profesional
Profesionalisme merupakan masalah lain bagi manajemen SDM. Keterampilan manajemen SDM juga penting bagi banyak organisasi dan masyarakat yang tidak boleh diabaikan. Masalah-masalah luar dan dalam perusahaan mengharuskan para praktisi untuk setidaknya berkualifikasi standar.
a.       Sertifikasi
b.      Kebutuhan-kebutuhan professional lain
c.       Manajemen SDM dalam perspektif
6.        Masalah-masalah SDM Internasional
a.       Penanggulangan masalah SDM internasional
Persoalan-persoalan SDM yang spesifik tersebut penanggulangannya dengan menggunakan jasa pengacara atau konsultan spesialis.
b.      Masalahh keragaman gugus kerja
Kunci keberhasilannya adalah seberapa baik kebijakan SDM bisa diintegrasikan dan diimplementasikan.
c.       Kesadaran budaya
Perusahaan harus mengidentifikasi berbagai solusi atas perbedaan budaya atau Negara yang bisa jadi menghambat strategi sebuah perusahaan.
d.      Asumsi
Penggunaan poin rujukan budaya seseorang dalam menilai budaya orang lain dikenal sebagai etnosentrisme
e.       Struktur departemen
Tanggung jawab atas seluruh aktivitas bisa dipegang dari kantor pusat atau desentralisasi kepada kantor-kantor divisional, regional, tau berbasis fasilitas.
f.       Hak tenaga kerja.
Hak-hak tenaga kerja merupakan faktor utama dalam praktik manajemen SDM internasional.




PERSAINGAN GLOBAL
 
 



 














Gambar .  Masalah Utama Perusahaan




BAB III
SIMPULAN

Manajemen SDM adalah rangkaian strategis, proses dan aktivitas yang didesain untuk menunjang tujuan perusahaan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan perusahaan dan individu SDM nya.
Manajemen SDM yang sebelumnya dikenal sebagai manajemen personalia, dan perubahan nama ini menggambarkan perluasan peran manajemen personalia dan peningkatan kesadaran bahwa SDM adalah kunci bagi suksesnya suatu perusahaan. Menurut Gary Dessler :
“Manajemen Sumber Daya Manusia adalah kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek “orang” atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan penilaian.”

tujuan akhir yang ingin dicapai manajemen SDM pada dasarnya adalah:
·      Peningkatan efisiensi
·      Peningkatan efektivitas
·      Peningkatan produktivitas
·      Rendahnya tingkat perpindahan pegawai
·      Rendahnya tingkat absensi
·      Tingginya kepuasan kerja karyawan
·      Tingginya kualitas pelayanan
·      Rendahnya complain dari pelanggan
·      Meningkatnya bisnis perusahaan

Sedangkan fungsinya ada dua yaitu:
1.      Fungsi manajerial
2.      Fungsi operasional

kemantapan kegiatan dan keberhasilan suatu organisasi sering tidak ditentukan oleh lengkapnya unsure non-manusia dan struktur organisasi. Melainkan akan sangat ditentukan oleh unsure sumber daya manusia yang terlibat dalam organisasi itu sendiri. Karena manusia sebagai pelaksana, penggerak organisasi.
____Referensi____

Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A dan Ella Jauvani Sagala, S.Psi., M.S.c. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA untuk PERUSAHAAN, Rajawali pers, Jakarta, 2009.____________

Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan. Manajemen sumber daya manusia (edisi revisi), PT Bumi aksara, Jakarta, 2000_____________________________________________________________________

Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A. manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan dari teori ke praktik. PT Grafindo Persada, Jakarta, 2004_____________________________________________

Robert L. Mathis dan John H. Jackson. Manajemen Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta, 2001_____________________________________________________________________

___Erwan Agus Purwanto. Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Guru, Yogyakarta, 2005____

________J.Winardi. Teori Organisasi & Pengorganisasian, Raja Grafindo, Jakarta, 2006_________

Sudjana, D. Manajemen Program Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Falah Production, 2004._____________________________________________________


[1] Sudjana, D. Manajemen Program Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Falah Production, Bandung, 2004, hlm 145.
[2]  Veithzal Rivai.  MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA untuk PERUSAHAAN, Rajawali pers, Jakarta, 2009. Hlm 1-6

[3]Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.A. manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan dari teori ke praktik. PT Grafindo Persada, Jakarta, 2004. Hlm 16.