Kamis, 22 Desember 2011

SINAR RONTGEN


PERAN IPA dan TEKNOLOGI DALAM MEMENUHI KEMAJUAN HIDUP MANUSIA
DALAM BIDANG KEDOKTERAN
(SINAR RONTGEN)

sinar rontgen di temukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun 1895. Sinar tersebut dinamakan sinar X karena waktu itu jenis sinar tersebut belum diketahui. Baru setelah pengetahuan mengenai radiofisika semakin maju, diketahuilah bahwa sinar tersebut tergolong ke dalam spektrum elektro magnetis. Pada waktu itu pemakaian sinar X di bidang kedokteran masih sangat sederhana baik di bidang diagnostik maupun di bidang terapi.
Pada masa itu untuk disiplin ilmu ini digunakan istilah Rontgenologi, sekitar pertengahan abad ini teknologi radiologi makin dikembangkan dan dipermodern. Berbagai teknik pemeriksaan pasien ditemukan; sebagian dengan menggunakan bahan kontraks, baik yang bersifat intervensional maupun yang bukan. Di samping itu energi lain yang bukan sinar X turut memperkuat barisan radiologi seperti nucler energy misalnya; pada masa ini mulai dipakai istilah Radiologi. Masa sekarang adalah masa canggih; di samping pemakaian alat konvensional juga digunakan alat canggih seperti DSA (DIGITAL SUBSTRACTION ANGIOGRAPHY) teknik arterial puncture adalah sama yaitu percutaneous arterial catheterization menurut Seldinger. Alat semuanya dijalankan secara computerized. Dilakukan tahapan acquisition dan processing dan nanti di ikuti dengan display. Dengan cara ini dapat dipilih momen opname yang diinginkan suatu region of interest dapat di gambarkan dan di amati lebih teliti. Sebagai contoh kaliber dari arteri dapat di ukur dan angka dapat langsung dibaca.
Sistem recording dilakukan dengan cara:
-komputer memori
-dipindahkan ke film khusus
-vidio recorder
-cinema film
-atau conventional film chager.
CT scan dan MRI.((MAGNETIC RESONANCE IMAGING) ini benar-benar baru. Publikasi mengenai M.R.I path human brain untuk pertama kali diterbitkan pada tahun 1978 pemakaian pada penderita mulai sekitar tahun 1980. Dengan MRI dapat dilakukan berbagai pemeriksaan dengan ketelitian yang melebihi pemeriksaan yang lain.) sebagian alat dioperasikan dengan bantuan komputer dan dilengkapi dengan berbagai tambahan yang lain seperti recorder, cinema film dan lain-lain. Di beberapa radiologi, mulai digunakan istilah Radiology/medical imaging.
RAGAM PERSIAPAN RONTGEN
            Persiapan sebelum pemeriksaan dengan menggunakan sinar rontgen dibedakan sebagai berikut:
- Radiografi konvensional tanpa persiapan maksudnya, saat anak datang bisa langsung difoto. Biasanya ini untuk pemeriksaan tulang atau toraks.
- Radiografi konvensional dengan persiapan pemeriksaan radiografi konvensional yang memerlukan persiapan diantaranya untuk foto rontgen perut. Sebelum pelaksanaannya anak diminta untuk berpuasa beberapa jam atau hanya makan bubur kecap. Dengan begitu ususnya bersih dan hasil fotonya pun dapat dengan jelas memperlihatkan kelainan yang dideritanya.
- Pemeriksaan dengan kontraks sebelum dirontgen, kontraks dimasukkan kedalam tubuh dengan cara diminum, atau dimasukkan lewat anus, atau disuntikkan ke dalam pembuluh vena. Alat rontgen yang digunakan untuk pemeriksaan selanjutnya adalah fluoroskopi. Pemeriksaan dilakukan jika anus atau lambung anak dicurigai terputar.  Untuk anak yang dicurigai menderita Hirschsprung (penyempitan di usus besar yang disebabkan bagian usus tidak memiliki persarafan pada dindingnya), kontraks dimasukkan lewat anus. Sedangkan untuk anak yang mengalami kelainan ginjal atau saluran kemih, kontraks dimasukkan lewat pembuluh vena atau kandung kemih.
            Setelah dilakukan tindakan ini, bukan tidak mungkin akan muncul reaksi elergi pada beberapa anak. Indikasinya adalah: gatal, kemerehan, muntah, tekanan darah turun hingga sesak napas. Oleh karena itu, alat/obat-obat untuk menangani kondisi ini harus tersedia di ruang pemeriksaan yang merupakan bagian dari prosedur standar pelaksanaan rontgen menggunakan kontraks. Untuk mencegah paparan radiasi, ada perlengkapan khusus yang digunakan selama peruses berlangsung. Misalnya organ vital anak akan ditutup selama foto rontgen, atau orang tua yang memegangi anaknya diharuskan memakai pelindung khusus yang disebut shielding atau apron. Jatuhna sinar ketubuh anak pun harus melewati piranti khusus guna meminimalisir kemungkinan bahaya radiasi. Intinya, persiapan matang sudah dipikirkan untuk memprioritaskan keamanan pasien. Perlu diingat, sinar X yang digunakan untuk foto rontgen merupakan sinar yang dapat menyebarkan radiasi. Meski demikian, manfaat yang didapat dari teknologi ini lebih banyak dari risikonya jika dilakukan dengan benar. Itulah mengapa, bila bayi yang baru lahir pun bisa menjalani tindakan ini untuk menegakkan diagnosis ada tidaknya kelainan dalam tubuhnya. Akan tetapi harus diingat bahwa permintaan foto rontgen harus berasal dari dokter yang menanganinya, apakah ada indikasi, selain telah mempertimbangkan masak-masak manfaat dan kerugiannya. Teknologi ini dianggap sebagai satu penemuan yang mampu membantu banyak orang, terutama untuk menganalisis dan mendiagnosis suatu kondisi demi penyembuhan suatu penyakit.
Dampak negatif sinar rontgen:
-          Sinar rontgen bisa membunuh sel-sel hidup yang ada pada tubuh manusia
-          Pemakaian dalam jangka waktu lama dan terus menerus dapat mengakibatkan mutasi pada sel yang memicu kanker.
-          Mengurangi pembelahan sel.
-          Merusak materi genetik.
-          Menimbulkan efek/cacat pada bayi yang belum dilahirkan ketika sang ibu melakukan rontgen dalam keadaan hamil.
Dampak positif sinar rontgen:
-          Mendeteksi kerusakan yang terjadi di dalam tubuh.
-          Menganalisis dan mendiagnosis suatu penyakit.
-          Memotret bagian-bagian dalam tubuh yang kemudian dijadikan sebagai alat diagnosa untuk dasar pengobatan.
-           Memusnahkan sel-sel kanker /sebagai alat radioterapi
-          Meliat kelainan yang terjadi di dalam tubuh.
-          Menyelidiki struktur hablur dan jarak pemisah antara atom-atom dalam suatu bahan hablur.
-          Menghancurkan tumor ganas atau pertumbuhannya.
-          Dapat menerobos melalui berbagai benda yang tak tembus oleh cahaya biasa.
-          Dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

S.T.,M.Pd,Yompa,Amvon,dkk,2010 Siap Menghadapi UN untuk SMA/MA.Jakarta:ARYA DUTA.






Disusun oleh : kelompok 8
1.       Khairun nisak
2.       Silfa hafizah pulungan
3.       Masriani
4.       M. anwar syahdat







Tidak ada komentar:

Posting Komentar